Tips Membuat Produk yang Disukai Market 💡💰
(Tips to Create Products the Market Loves)
💥 Pembuka: Fakta Menyakitkan tapi Nyata 😅
(Painful but Honest Truth 😅)
“Banyak orang gagal bukan karena produknya jelek… tapi karena mereka jual sesuatu yang nggak ada yang mau beli!” 😬
“Many people fail not because their products are bad… but because they sell something nobody wants to buy!” 😬
Kamu mungkin pernah dengar kisah orang yang semangat banget bikin produk, dari desain kemasan sampai logo dibuat rapi banget, tapi… begitu dijual, sepi pembeli! 😭
You’ve probably heard stories of people who passionately create products—beautiful packaging, cool logo—but when they start selling… no one buys! 😭
Kenapa bisa begitu? Karena mereka terlalu fokus pada apa yang mereka suka, bukan apa yang market butuh.
Why does that happen? Because they focus too much on what they like, not what the market needs.
💡 Catat ini:
“Don’t find customers for your products. Find products for your customers.” – Seth Godin
Jangan cari pembeli untuk produkmu, tapi carilah produk untuk pembelimu.
🧠 1. Pahami Dulu Siapa “Marketmu”
(Understand Who Your Market Is)
Kebanyakan orang langsung mikir “aku mau jual apa”, padahal pertanyaan pertama harusnya: “aku mau jual ke siapa?” 🎯
Most people start with “what should I sell?”, but the first question should be: “who do I want to sell to?” 🎯
Misal kamu mau jual makanan sehat. Nah, targetnya siapa? Anak muda yang sibuk, ibu rumah tangga, atau atlet? Karena cara ngomong, cara promosi, sampai harga akan beda-beda!
For example, if you want to sell healthy food — who’s your target? Busy millennials, housewives, or athletes? Because your tone, promotion style, and pricing will differ!
Kata Peter Drucker, bapak manajemen modern:
“The aim of marketing is to know and understand the customer so well that the product fits him and sells itself.”
Tujuan marketing adalah memahami pelanggan sedalam mungkin, hingga produkmu otomatis menjual dirinya sendiri.
📱 Tips Praktis:
- 
Bikin polling kecil di Instagram Story 
- 
Tanya teman atau komunitas 
- 
Lihat komentar orang di marketplace 
Kadang jawaban sederhana bisa membuka jalan besar! 🚀
Sometimes simple answers open big opportunities! 🚀
🎯 2. Temukan “Pain Point” (Masalah yang Dirasakan Market)
(Find the Market’s Pain Points)
Bayangin kamu jual obat sakit kepala, tapi market-mu nggak punya kepala pusing 😅 — ya, siapa yang mau beli?
Imagine you’re selling headache medicine, but your market has no headaches 😅 — who’s going to buy?
Produk terbaik adalah produk yang menyembuhkan rasa sakit pelanggan.
The best products are those that solve the customer’s pain.
Misalnya:
- 
Orang sibuk pengen makanan cepat tapi sehat 🍱 
- 
Mahasiswa pengen belajar tapi nggak mau bosan 🎓 
- 
Ibu rumah tangga pengen masak enak tapi hemat waktu 🍲 
Nah, dari situ kamu bisa ciptakan solusi.
From there, you create the solution.
💡 Mini Case:
Seorang teman jual “meal prep box” — makanan sehat yang dikirim 3 hari sekali. Targetnya? Karyawan kantoran yang nggak sempat masak. Boom! Laku keras! 💥
A friend sells “meal prep boxes” — healthy meals delivered every three days. Target? Office workers too busy to cook. Boom! Sold out! 💥
💬 3. Dengarkan Feedback (Jangan Baper!) 😅
(Listen to Feedback — Don’t Take It Personally!)
Kalimat paling berharga dalam bisnis adalah: “Mas, produknya enak, tapi agak mahal ya…” 😆
The most valuable sentence in business is: “It’s good, but kinda pricey…” 😆
Feedback bukan hinaan, tapi GPS untuk perbaikan.
Feedback isn’t an insult — it’s a GPS for improvement.
Kalau pelanggan bilang produknya kurang menarik, jangan tersinggung. Tanya aja, “menurut kamu bagian mana yang bisa diperbaiki?”
If a customer says your product isn’t appealing, don’t get offended. Ask, “which part can be improved?”
🔥 Ingat kata Dale Carnegie:
“The only way to get the best of an argument is to avoid it.”
Cara terbaik menghadapi kritik adalah tidak berdebat, tapi belajar.
Dan ingat pesan Nabi Muhammad SAW:
“Orang yang paling baik di antara kamu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad)
Artinya, kalau kamu mau bisnis yang baik, jadilah produkmu manfaat buat orang lain. 🌿
⚙️ 4. Uji Coba, Gagal, Ulang Lagi
(Test, Fail, Repeat)
Nggak ada produk yang langsung sempurna dari awal. Bahkan Apple pun butuh berkali-kali revisi sebelum iPhone jadi fenomena. 🍎
No product is perfect at first. Even Apple revised countless times before the iPhone became a hit. 🍎
Kalau percobaan pertamamu gagal, jangan mundur. Gagal itu bukan akhir, tapi data berharga.
If your first try fails, don’t quit. Failure isn’t the end — it’s data.
“Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.” – Winston Churchill
Kesuksesan bukan akhir, kegagalan bukan bencana — keberanian melanjutkan itu yang penting.
📍 Tips:
- 
Uji produk ke 10 orang dulu 
- 
Catat respon mereka 
- 
Revisi terus sampai nemu pola sukses 
Kadang cuma butuh ubah satu hal kecil, dan boom! Penjualan meledak! 💥
Sometimes you just tweak one little thing — and boom! Sales skyrocket! 💥
🧩 5. Bangun Brand yang “Ngomong” ke Hati
(Build a Brand that Speaks to the Heart)
Brand bukan cuma logo, tapi perasaan orang saat dengar namamu. ❤️
A brand isn’t just a logo — it’s how people feel when they hear your name. ❤️
Coba pikir: kenapa orang rela bayar mahal untuk Starbucks padahal itu cuma kopi? Karena mereka beli pengalaman dan gaya hidup, bukan sekadar minuman. ☕
Think about it: why do people pay more for Starbucks when it’s just coffee? Because they buy the experience and lifestyle, not just the drink. ☕
💡 Langkah Sederhana:
- 
Pilih tone komunikasimu (fun, elegan, islami, edukatif) 
- 
Buat konten konsisten 
- 
Ceritakan nilai dan misi di balik produkmu 
“People don’t buy what you do; they buy why you do it.” – Simon Sinek
Orang tidak membeli apa yang kamu jual, mereka membeli alasan kamu melakukannya.
🚀 6. Gunakan Media Sosial dengan Cerdas
(Use Social Media Smartly)
Media sosial bukan cuma buat hiburan, tapi alat paling ampuh buat testing dan branding!
Social media isn’t just for fun — it’s the most powerful tool for testing and branding!
Bikin konten lucu, edukatif, dan real. Jangan semua posting jualan, nanti orang kabur 😅. Sisipkan cerita, nilai, dan humor.
Create fun, educational, real content. Don’t post only ads — people will run away 😅. Add stories, values, and humor.
Contoh: “Belajar bikin sambal level pedasnya kayak mantan, bikin nagih tapi nyesek.” 🌶️😂
Example: “Learning to make chili sauce as spicy as your ex — addictive but painful.” 🌶️😂
🪄 7. Selalu Tambah Nilai (Value)
(Always Add Value)
Produkmu bisa aja sama kayak orang lain, tapi nilai tambah yang kamu kasih bisa bikin beda.
Your product might look like others, but your added value makes the difference.
Misalnya:
- 
Kirim ucapan terima kasih di tiap pesanan 🙏 
- 
Tambah bonus kecil di paket 📦 
- 
Respon pelanggan cepat ⚡ 
Hal kecil bikin pelanggan ngerasa dihargai — dan mereka bakal balik lagi. ❤️
Small gestures make customers feel valued — and they’ll come back. ❤️
“If you are not taking care of your customer, your competitor will.” – Bob Hooey
Kalau kamu tidak peduli pada pelangganmu, pesaingmu akan melakukannya.
🌈 Penutup: Produk Hebat Dimulai dari Hati
(Great Products Start from the Heart)
Produk yang disukai market bukan soal modal besar, tapi soal rasa peduli besar.
A product the market loves isn’t about big capital, but big empathy.
Bantu orang dengan solusi yang nyata, terus perbaiki diri, dan jangan takut salah langkah.
Help people with real solutions, keep improving, and don’t be afraid to make mistakes.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah:195)
Jadi, bukan cuma jual barang, tapi sebarkan kebaikan lewat produkmu. ✨
So don’t just sell products — spread kindness through your creations. ✨
🔥 Closing Motivation:
Mulailah hari ini. Uji idemu. Tulis rencanamu. Karena satu langkah kecil dari hatimu, bisa menciptakan produk besar yang disukai dunia. 🌍
Start today. Test your idea. Write your plan. Because one small step from your heart can create a big product the world will love. 🌍
Komentar
Posting Komentar