Tips Menyusun Portofolio yang Bikin HRD Tertarik ✨๐๐ฅ
Bagian 1: Bahasa Indonesia
Pembuka yang Menggugah ๐จ
“Percaya nggak, HRD hanya butuh waktu 7 detik untuk memutuskan apakah portofoliomu layak dibaca lebih lanjut atau langsung ditutup?” ๐ฑ
Iya, 7 detik aja! Secepat kamu nge-scroll TikTok sebelum bilang, “Ah, next!” ๐ .
Artinya, kalau portofoliomu membosankan, panjang kayak skripsi, atau malah isinya template copy-paste dari internet, siap-siap deh namamu nggak akan pernah dipanggil interview.
Tapi kabar baiknya ๐ portofolio yang menarik itu bukan soal banyaknya halaman, tapi soal cerdasnya kamu menampilkan siapa dirimu, apa keahlianmu, dan bukti nyata dari kerja kerasmu.
1. Kenapa Portofolio Penting Banget? ๐
Banyak orang mikir portofolio cuma buat anak desain, arsitektur, atau fotografer. Salah besar! ❌
Sekarang, HRD di berbagai bidang lebih suka lihat bukti nyata daripada janji manis.
-
Kalau kamu programmer ๐ tunjukkan aplikasi atau website yang pernah kamu buat.
-
Kalau kamu marketer ๐ kasih studi kasus kampanye promosi yang sukses.
-
Kalau kamu fresh graduate ๐ sertakan project kuliah, magang, atau organisasi.
๐ Kata Simon Sinek, penulis Start with Why:
“People don’t buy what you do, they buy why you do it.”
Artinya, HRD bukan hanya mau lihat apa yang kamu kerjakan, tapi semangat dan alasan kenapa kamu melakukannya.
2. Kesalahan Umum dalam Portofolio ❌๐
Biar lebih seru, mari kita bahas kesalahan yang sering bikin HRD geleng-geleng kepala:
-
Isinya kebanyakan teori, minim bukti.
HRD bukan dosen pembimbing skripsi, mereka mau lihat hasil nyata. -
Desainnya norak. ๐จ✨
Jangan pakai font Comic Sans ungu stabilo, nanti HRD pusing duluan. -
Kebanyakan halaman. ๐
Ingat, portofolio itu bukan novel. Maksimal 10–15 halaman udah cukup. -
Tidak relevan.
Lamar posisi marketing, tapi portofolio isinya sertifikat lomba karaoke. ๐ค๐
3. Cara Menyusun Portofolio yang Bikin HRD Bilang “Wow!” ๐คฉ
Nah, ini bagian paling penting. Simpan baik-baik tips ini ya:
-
Buka dengan Profil Singkat.
Siapa kamu, apa keahlianmu, dan value apa yang bisa kamu tawarkan. -
Tampilkan 3–5 Proyek Terbaik.
Kualitas lebih penting daripada kuantitas. -
Gunakan Visual.
Tambahkan gambar, infografis, atau screenshot. HRD lebih suka lihat daripada baca panjang. -
Kasih Cerita.
Jangan cuma tulis, “Membuat website A.” Ceritakan juga tantangannya, solusi yang kamu berikan, dan hasil akhirnya. -
Testimoni atau Feedback.
Kalau ada dosen, atasan, atau klien yang pernah kasih pujian, masukkan! Itu nilai plus banget. -
Sisipkan Sentuhan Personal.
Misalnya, tambahkan sedikit humor atau desain khas dirimu.
4. Kisah Nyata: Portofolio yang Mengubah Hidup ๐
Seorang teman saya, sebut saja Andi, dulu sering ditolak HRD karena CV-nya standar banget. Tapi suatu hari dia coba bikin portofolio kreatif—isinya ringkas, visual menarik, dan fokus pada hasil nyata.
Hasilnya? Bukan cuma dipanggil interview, tapi langsung diterima di perusahaan impiannya dengan gaji 2x lipat dari ekspektasi.
๐ Pelajarannya: portofolio itu kayak kartu nama versi super. Bisa jadi jalan tol menuju karier impianmu.
5. Kutipan Inspiratif ✨
-
Dari Dale Carnegie: “Success in dealing with people depends on a sympathetic grasp of the other person’s viewpoint.”
→ Portofolio yang bagus adalah yang bisa membuat HRD merasa butuh kamu. -
Dari Islam: Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila mengerjakan sesuatu pekerjaan, ia melakukannya dengan itqan (profesional/sempurna).” (HR. Baihaqi).
→ Jadi portofolio itu bukan hanya formalitas, tapi bukti bahwa kamu serius dan profesional.
6. Tips Praktis Kilat ⚡
-
Gunakan format PDF.
-
Simpan di Google Drive/Website pribadi agar mudah diakses.
-
Update secara berkala.
-
Jangan lupa branding personal (warna, gaya, tone yang konsisten).
7. Humor Biar Seger ๐
-
Portofolio jangan kayak pameran lukisan yang penuh bingung, cukup kayak menu restoran: jelas, enak dilihat, bikin orang tertarik pesan. ๐๐
-
Kalau HRD sampai bilang, “Wah, ini menarik banget!”, tandanya portofoliomu berhasil bikin mereka jatuh cinta. (Tapi jangan baper ya, itu jatuh cinta profesional ๐คญ).
Kesimpulan (Versi Indonesia) ๐ฏ
Portofolio adalah cermin profesionalitasmu.
Bukan sekadar kumpulan sertifikat, tapi bukti nyata bahwa kamu bisa bekerja, menyelesaikan masalah, dan memberi dampak.
Ingat pesan Stephen R. Covey dalam The 7 Habits of Highly Effective People:
“Begin with the end in mind.”
๐ Artinya, susun portofolio bukan asal kumpul karya, tapi fokus ke apa yang ingin kamu capai: kerja, karier, atau proyek impian.
Jadi, kapan mulai nyusun portofolio? Jawabannya: sekarang juga! ๐๐ฅ
Bagian 2: English Version ๐
Strong Opening ๐ฅ
“Did you know HR only needs 7 seconds to decide whether your portfolio is worth reading or skipping?” ๐ฑ
That’s right, just 7 seconds — faster than your thumb scrolling TikTok! ๐
So if your portfolio is boring, too long, or irrelevant, don’t expect a callback.
1. Why Portfolio Matters ๐
A portfolio is not only for designers or photographers. Today, HR managers want proof of your skills.
-
Programmers? Show your apps.
-
Marketers? Show your campaigns.
-
Fresh graduates? Show your projects, internships, or student activities.
๐ As Simon Sinek said:
“People don’t buy what you do, they buy why you do it.”
2. Common Mistakes ❌๐
-
Too much theory, no proof.
-
Bad design (please, no Comic Sans).
-
Too many pages — it’s not a novel.
-
Irrelevant content. (Marketing job but showing karaoke certificates? ๐ค๐).
3. How to Make HR Say “Wow!” ๐คฉ
-
Start with a short profile.
-
Show 3–5 best projects.
-
Use visuals.
-
Tell stories, not just results.
-
Add testimonials.
-
Show your personal style.
4. Real Story ๐
A friend of mine failed many times. Then he redesigned his portfolio: clean, focused, visual. The result? He got his dream job with double salary.
Lesson: Portfolio = your professional magic card.
5. Inspiring Quotes ✨
-
Dale Carnegie: “Success in dealing with people depends on a sympathetic grasp of the other person’s viewpoint.”
-
Prophet Muhammad (peace be upon him):
“Allah loves when someone does a job, he does it with excellence (itqan).”
6. Quick Tips ⚡
-
Use PDF format.
-
Share link (Google Drive / website).
-
Update regularly.
-
Keep branding consistent.
7. Humor Corner ๐
-
A good portfolio is like a restaurant menu: clear, tasty, and tempting. ๐๐
-
If HR says, “Wow, interesting!”, congratulations — your portfolio worked!
Conclusion ๐ฏ
Portfolio = mirror of your professionalism.
Not just certificates, but proof of your skills, results, and impact.
As Stephen R. Covey said:
“Begin with the end in mind.”
๐ So, when should you start building your portfolio? Right now! ๐๐ฅ
Komentar
Posting Komentar